Menurut dongeng, dahulu kala di sebuah kerajaan di korea, memerintah seorang raja. Menurut banyak orang, Sang Raja mempunyai sebuah batu ajaib. Batu ajaib tersebut jika diputar, maka ia akan mengabulkan semua permintaan orang yang memutarnya. Karena memiliki keajaiban, sang raja menyembunyikan batu tersebut. Tidak ada seorangpun di kerajaan yang tahu dimana raja menyembunyikan batu ajaib.
Alkisah, ada seorang pencuri cerdik. Si pencuri sangat menginginkan batu ajaib milik raja. Ia kemudian menyamar menjadi seorang pengawal istana. setelah berusaha, si pencuri akhirnya berhasil menjadi orang kepercayaan raja. Ia selalu mengawal raja kemanapun raja pergi. Hingga akhirnya si pencuri mengetahui bahwa raja menyembunyikan batu ajaib di bawah pot taman istana. Taman istana adalah tempat ramai. Tidak ada seorangpun akan menduga raja menyembunyikan batu ajaib di taman istana. Tidak ada juga orang berani mencuri di tempat ramai di siang hari.
Si pencuri akhirnya berhasil mencuri batu ajaib di suatu malam sunyi. Merasa takut ketahuan oleh raja, si pencuri segera melarikan diri ke kampung halamannya. Kampung halaman si pencuri adalah sebuah pulau terpencil. Di pulau terpencil kampung halamannya, garam adalah sebuah barang langka. Saking langkanya, harga garam lebih mahal dari harga emas.
Ingin mencoba keajaiban batu ajaib, si pencuri menuju ke tengah laut menggunakan perahu, agar tidak ada orang curiga. Ia kemudian memutar batu ajaib sambil berkata, “Wahai batu ajaib, berilah aku garam sebanyak mungkin.”
Saat itu juga dari batu ajaib keluarlah butiran-butiran garam. Pencuri bersorak gembira, “Aku akan kaya....Aku akan kaya...”
Semakin lama, garam semakin banyak keluar dari batu ajaib hingga memenuhi perahu si pencuri. Meski demikian, si pencuri serakah malah bertambah senang. Hingga akhirnya ia tenggelam ke dalam laut karena perahunya tidak sanggup menahan berat tubuhnya dengan garam. Walaupun sudah tenggelam namun, batu ajaib masih terus mengeluarkan garam. Kejadian inilah yang menjadi penyebab air laut asin.
Referensi:
Referensi:
- Damayanti, Astri, 2014, Dongeng Klasik 5 Benua, Jakarta: Penerbit Bestari Buana Murni.
Anda baru saja membaca Penyebab Air Laut Asin, Dongeng Anak Korea. Jika memiliki pertanyaan atau komentar mengenai cerita rakyat ini, silahkan tulis pada bagian komentar di bawah. Terima kasih telah mengunjungi caritasato.blogspot.com.
Jika anda menyukai dongeng anak ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media sosial atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga dongeng anak lainnya:
- Asal Mula Kelompen, dongeng anak Belanda
- Putri Tidur, dongeng anak Prancis
- Rusa Bermata Biru, dongeng anak Amerika
- Putri Duyung Sirena, dongeng anak Guam
- Menimbang Gajah, dongeng anak Tiongkok
- Asal Mula Rodeo, dongeng anak Amerika
- Raja Bertanduk, dongeng anak Filipina
- Pemburu dan Burung Snipe, dongeng anak Norwegia
- Air Mata Putri Tislet, dongeng anak Maroko
- Pemburu dan Gorila, dongeng anak Kongo
- Kisah Momotaro, dongeng anak Jepang
- Asal Mula Danau Narran, dongeng anak Australia
- Kisah Alibaba, dongeng anak Iran
- Asal Mula Pohon Kelapa, dongeng anak Chamorro
- Pohon Kacang Ajaib, dongeng anak Inggris
- Murid-Murid Guru Gampar, dongeng anak Malaysia
- Khek Dan Keledai, dongeng anak Kamboja
- Ikan Untuk Raja, dongeng anak Irak
- Asal Mula Singapura, dongeng anak Singapura
- Penyebab Air Laut Asin, dongeng anak Korea
- Guru Goso, dongeng anak Tanzania
- Beruang Menari, dongeng anak Jerman
- Urashima Taro, dongeng anak Jepang
- Matahari dan Angin, dongeng anak Amerika
- Berebut Kue, dongeng anak Nigeria
- Tigran dan Ikan Kecil, dongeng anak Armenia
- Si Kepala Tebal, dongeng anak Kanada
- Pelikan Desa Kabrau, dongeng anak Afrika Tengah
Labels:
Dongeng Anak
0 Komentar untuk "Penyebab Air Laut Asin, Dongeng Anak Korea"