Menurut dongeng dari negara Jerman, dahulu kala ada seekor beruang terperangkap ke dalam sebuah lubang di hutan. Saat jatuh ke dalam lubang, kakinya patah sehingga si beruang tidak mampu naik ke atas. Untunglah ada seorang pemburu baik hati menemukan si beruang. Si pemburu menolong beruang keluar dari lubang. Ia kemudian membawa si beruang ke rumahnya.
Setiap hari, si pemburu mengobati luka di kaki si beruang. Hingga akhirnya luka kaki beruang pun sembuh. Setelah sembuh, si pemburu mengajari si beruang menari. Awalnya sulit bagi si beruang mengikuti gerak tari si pemburu. Namun setelah belajar dengan tekun, si beruang akhirnya mampu menari dengan indahnya. Si pemburu juga mengajari si beruang bahasa manusia.
Si Pemburu kini merasa bahagia dengan kehadiran beruang di rumahnya. Mereka biasa menghabiskan waktu senggang dengan sering menari bersama. Suatu hari, si beruang meminta izin kepada si pemburu untuk pulang ke hutan menemui teman-temannya. Si Pemburu merasa sedih karena si beruang meminta pergi. Ia sudah mengganggap si beruang sebagai keluarganya. Namun ia tidak bisa menahan si beruang, karena rumah si beruang memang di dalam hutan.
“Terima kasih pemburu. Engkau dengan sabar telah merawatku hingga sembuh. Engkau juga telah mengajariku berbicara & menari. Aku ingin kembali ke hutan menemui teman-temanku. Di hutan, Aku akan mengajari mereka menari.” si beruang pamit pada si pemburu.
Setibanya di hutan, si beruang segera menemui teman-temannya. Ia kemudian menari sebuah tarian indah. Teman-teman beruang merasa takjub melihatnya. Namun sayang mereka merasa iri setelah melihat kemampuan si beruang.
“Engkau menari tarian manusia. Engkau tak pantas menari seperti itu.” mereka mengejek si beruang.
“Ayolah teman-teman, Kalian harus mencoba menari. Aku akan mengajari kalian. Ikuti saja gerakanku.” bujuk si beruang pada teman-temannya.
“Sudahlah beruang, kami tak bisa menari. Kau pergilah ke tempat manusia. Menarilah Engkau disana sepuas hatimu. Hutan ini bukan tempatmu.” teman-teman beruang menolak mengikuti tarian si beruang. Mereka sebenarnya ingin belajar menari tetapi rasa iri membuat mereka tidak menyukai si beruang menari.
Si beruang merasa sedih karena ditolak oleh teman-temannya. Akhirnya si beruang memutuskan untuk kembali ke rumah si pemburu. Sejak saat itu si beruang hidup bahagia bersama si pemburu. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dengan menari.
Referensi:
Referensi:
- Damayanti, Astri, 2014, Dongeng Klasik 5 Benua, Jakarta: Penerbit Bestari Buana Murni.
Anda baru saja membaca Beruang Menari, Dongeng Anak Jerman. Jika memiliki pertanyaan atau komentar mengenai cerita rakyat ini, silahkan tulis pada bagian komentar di bawah. Terima kasih telah mengunjungi caritasato.blogspot.com.
Jika anda menyukai dongeng anak ini, silahkan bagikan melalui e-mail, media sosial atau melalui situs web lainnya. Jangan lupa untuk menyertakan link balik ke caritasato.blogspot.com. Silahkan baca juga dongeng anak lainnya:
- Asal Mula Kelompen, dongeng anak Belanda
- Putri Tidur, dongeng anak Prancis
- Rusa Bermata Biru, dongeng anak Amerika
- Putri Duyung Sirena, dongeng anak Guam
- Menimbang Gajah, dongeng anak Tiongkok
- Asal Mula Rodeo, dongeng anak Amerika
- Raja Bertanduk, dongeng anak Filipina
- Pemburu dan Burung Snipe, dongeng anak Norwegia
- Air Mata Putri Tislet, dongeng anak Maroko
- Pemburu dan Gorila, dongeng anak Kongo
- Kisah Momotaro, dongeng anak Jepang
- Asal Mula Danau Narran, dongeng anak Australia
- Kisah Alibaba, dongeng anak Iran
- Asal Mula Pohon Kelapa, dongeng anak Chamorro
- Pohon Kacang Ajaib, dongeng anak Inggris
- Murid-Murid Guru Gampar, dongeng anak Malaysia
- Khek Dan Keledai, dongeng anak Kamboja
- Ikan Untuk Raja, dongeng anak Irak
- Asal Mula Singapura, dongeng anak Singapura
- Penyebab Air Laut Asin, dongeng anak Korea
- Guru Goso, dongeng anak Tanzania
- Beruang Menari, dongeng anak Jerman
- Urashima Taro, dongeng anak Jepang
- Matahari dan Angin, dongeng anak Amerika
- Berebut Kue, dongeng anak Nigeria
- Tigran dan Ikan Kecil, dongeng anak Armenia
- Si Kepala Tebal, dongeng anak Kanada
- Pelikan Desa Kabrau, dongeng anak Afrika Tengah
Labels:
Dongeng Anak
0 Komentar untuk "Beruang Menari, Dongeng Anak Jerman"